REVIEW Some Kind of Wonderful by Winna Efendi

 Judul           : Some Kind of Wonderful

Penulis         : Winna Efendi

Penerbit      : Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit : 2017

 


Blurb :

Liam Kendrick dan Rory Handitama memahami arti kehilangan. Liam pergi ke Sidney dengan dalih menggapai impian sebagai koki, walau alasan sebenarnya untuk mengindari cinta pertama yang bertepuk sebelah tangan. Di lain pihak, Rory sedang berusaha menata kehidupannya setelah suatu insiden membuatnya kehilangan orang-orang yang disayanginya, dan melepaskan impiannya sendiri sebagai pemusik.

Keduanya paham arti berduka, meski belum mengerti caranya. Kesedihan dan kesepian mendekatkan Liam dan Rory, sampai akhirnya ada rasa lain yang menyusup. Saat perasaan sudah tak terelakkan, Liam dan Rory terjebak keraguan, dan rasa lama terlalu kuat untuk dilupakan. Dapatkah dua orang yang pernah mencintai orang lain dengan segenap hati menyisakan ruang bagi satu sama lain?


Some Kind Of Wonderful.

Sedikit terlambat bagiku untuk mereview buku ini, hehe. Aku sudah membaca sebanyak tiga kali, tapi entah kenapa aku baru niat buat reviewnya, sory.

Kisah ini mengisahkan tentang seorang celebrity chef, Liam Kendrick dan Rory Handitama. Bagaimana mereka melewati fase kehilangan dan menemukan kembali. Liam yang kehilangan Wendy yang telah menikah dengan adiknya, bertemu dengan Rory yang juga kehilangan musiknya semenjak Jay dan Ruben meninggal.

Mbak Winna selalu berhasil menuliskan kisah keluarga pada setiap karyanya. Kali ini, Mbak Winna mengisahkan Liam Kendrick yang memiliki dua ibu, seorang adik tiri, dan ayahnya yang dingin. Mbak Winna selalu bisa buat aku ngerasa ‘punya ibu tiri itu nggak masalah’. Kita juga ketemu Rory yang rela meninggalkan Indonesia dan menikah dengan Jay walaupun tanpa restu orang tua. Jangan lupakan homey, restoran kecil di pinggir laut yang tidak akan segan melayani pelanggannya dengan masakan yang fresh walaupun hampir terancam bangkrut.

Setiap membaca ulang, yang paling kurindukan adalah homey yang penuh kehangatan dan juga Bunda Ida. Homey adalah rumah bagi Liam di Sidney. Bahkan aku yang membaca juga merasakan kehangatan itu. Kemudian Bunda Ida yang selalu mengirim perkembangan Liam pada Mama Katherine. Bunda Ida juga menyayangi Liam seperti anak kandungnya. Bahkan aku sedikit iri pada Liam.

Membaca novel ini membuatku sedikit tersenyum pahit karena iri pada Liam, tapi pesan yang disampaikan Mbak Winna meluruhkan itu. Keraguan yang tercipta karena ketakutan melupakan seseorang yang kita sayangi, rasa nekat Liam untuk pergi merantau tanpa pikir panjang, dan semua proses belajar lainnya tersampaikan dengan baik. Penggambaran latarnya pun benar-benar sesuai. Sedikit tambahan dariku, untuk kalian yang sangat membenci bahasa Inggris, sepertinya buku ini tidak cocok untuk kalian. Temanku sempat mengembalikan buku ini karena terlalu banyak kalimat-kalimat berbahasa Inggris. Mengesampingkan itu, cerita ini benar-benar bagus.

Setiap bagian merupakan a kind of wonderful. Setiap perpisahan yang akhirnya membuat keduanya bertemu dan menyembuhkan hati yang terluka.

x

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW All That is Lost Between Us

REVIEW Tentang Kita Yang Tak Mengerti Makna Sia-Sia

#BeraniKePsikeater Part 3