#BeraniKePsikeater Part 5
Yuhuuu
Cepet banget kayaknya sebulan ya,
Siapa nih fans nya Detective Conan? Akhirnya aku bisa nonton Detective Conan Movie 25. Nontonnya sendiri, karena nggak ada temenku yang suka nonton Conan. Terus nih ya, bioskopnya jauh T.T dan aku bisanya cuma weekend. Jadi aku berangkat dari kotaku dengan mood yang sangat baik jam 8.30 pagi menuju kota sebelah dengan waktu tempuh 3 jam. Udah sampai nih, aku tinggal ambil tiketnya karena udah booking sebelumnya, sama beli minum, terus foto pengantinnya dan masuk ke studio menikmati filmnya. Kita review filmnya di post yang beda ya, hihi.
Nah, setelah selesai filmnya, aku jalan-jalan dulu di mall nya, masih mikir mau makan apa hihi (tapi akhirnya pulang tanpa makan di mall karena dompet kismin haha). Terus udah keluar mall, akhirnya cari-cari tempat makan deket SPBU. Setelah isi tenaga diri sendiri dan motor, aku pun tancap gas menuju rumah.
Di sini nih, mulai ada keanehan, memang sih, aku dikejar waktu untuk dateng rapat jam 7, dan aku baru jalan jam 3.30, di jalan itu dingin banget dan anginnya kenceng. Aku bahkan nggak ngerasa lagi pengang gas motor dan ngira motor aku nggak jalan (padahal aku nyalip motor/mobil lain dengan gampangnya). Sampai aku berhenti di pinggir jalan cuma buat mastiin gas motorku aman apa nggak. Setelah itu, jalan lagi. Dan, faktanya, aku nggak sadar kalau aku bawa motornya kayak nantangin malaikat maut. Sumpah beneran enjoy banget, sampai satu kali aku sadar dan di pikiranku langsung bilang
Siapa sih yang bakalan seneng liat kamu gini?,
Kamu mau buktiin ke siapa kalau kamu bisa ngebut kayak begini?,
Yuk bisa yuk dipelanin, nggak ada yang ngejar kamu kan,
Dan seketika aku jadi lebih pelan, perlahan, dan jalan dengan santai (tapi nggak santai banget lah, dengan terkendali maksudnya). Sampai terus kepikiran hal ini, dan agak takut kalau aku ngebut lagi.
Terus aku konsultasiin hal itu sama dokterku, dan dokterku bilang, 'itu karena mood', aku kan bingung ya, jadi aku bilang sama dokterku 'tapi mood saya waktu itu baik aja dok,'. Dan jawaban dokterku selanjutnya adalah kuncinya.
'Iya, kalau ditarik garisnya, orang yang bipolar itu punya garis lurus yang bisa disimpulkan sebagai mood yang normal, yang stabil. Nah, ketika mood naik melebihi biasanya, itu namanya episode hipomania, dan di atasnya namanya mania. Kalau turun, namanya episode depresi. Seringkali, jarang ada yang sadar kalau mereka ada di episode hipomania, karena berpikirnya, kalau mood naik, lagi seneng, itu bagus. Kalau yang sadar episode depresi itu banyak, sedikit aja berubah, pasti sadar.'
Aku hanya manggut-manggut aja 'Terus, ketika ada di episode hipomania, biasanya kita ngerasa berani banget, santai, nggak ada halangan, nggak ada rasa bersalah. Jadinya ya sat set sat set gitu kan,' aku tertawa karena ucapan dokterku benar. 'Iya dok, saya juga ngerasa gitu. Kayak santai aja ngebut, padahal kan bahaya dok,'.
'Biasanya episode hipomania atau mania ini berhenti ketika ada yang bikin sadar (entah dari pikiran atau orang lain), atau ketika penderita ngerasa kelelahan. Dan semoga obat yang dikonsumsi bisa bantu untuk menstabilkan lagi moodnya ya,'
Dan ya, semuanya kembali lagi ke rutinitas seperti biasa, antri di apotek untuk ambil obat dan pulang. *Oh iya guys, di sini aku sebut bipolar karena aku memang BPD tapi lebih dipengaruhi mood seperti bipolar, tapi nggak punya episode manik dan depresi yang bipolar punya.
Semoga kalian semua semakin bisa mengenali diri sendiri dan cepet sembuh ya,
See you bulan depan ^.^
Komentar
Posting Komentar