Time Management, Kok Yang Lain Bisa Sih?
Halo, it's me, Yuka Chau.
Kali ini bahasan kita berat ya, hehehe. Jujur, aku juga nggak paham sama kepribadianku satu ini. Kayak, kalau ada gerai kosong di kepala, isinya bukan Mixue, tapi random talks yang berat modelan begini.
Oke, mari kita mulai.
Aku bersyukur terlahir dengan keadaan yang memaksaku untuk berpikir dewasa dan mandiri sedari kecil. Dari dulu, uang bekalku terbatas dan juga dengan waktu yang terbatas aku harus menyelesaikan semua tugasku.
Sebenarnya, mengatur waktu itu mudah kok, cuma kebanyakann orang pasti lebih suka bertahan di zona nyaman. Karena, mengatur waktu itu perlu keluar dari zona nyaman kita.
Setelah pengalaman bertahun-tahun, managemen waktu itu membutuhkan komitmen dan pengaturan yang baik seperti namanya.
Berarti nggak boleh proskinasting dong?
Dalam konteks seperti apa? Berapa lama?
Jujur karena aku seorang deadliner, jadi aku terkadang menunda pekerjaanku, tapi karena aku orangnya perfeksionis dalam hal jadwal, aku juga nggak mau keteteran. Dan di saat inilah aku keluar zona nyamanku.
Aku biasanya suka merinci jadwalku lalu memutuskan kapan akan mengerjakannya. Entah itu tugas, kegiatan organisasi, atau bahkan (aku harus membantu orang tuaku). Awalnya pasti susah dong. Nggak terbiasa sama jadwal sepadat itu untuk anak SMA. Apalagi, tugas sekolahku lumayan banyak.
Coba kita lihat contohnya ya,
Kalau misalkan satu minggu ada 5 tugas. 3 diantaranya adalah tugas kelompok. Sekolah pulang jam 4 sore setiap hari senin-jumat. 1 tugas kelompok dikumpul hari selasa. 1 tugas kelompok dan 2 tugas individu di hari rabu. 1 tugas kelompok di hari jumat.
Kebanyakan dari kalian pasti mikir Aduh, ini banyak banget. Pusing. Kuncinya adalah tenang dan pikiran dingin. Yang pertama harus kalian pikirkan adalah waktu kosong sebelum deadline. Tugas kelompok harus diutamakan karena memerlukan persetujuan anggota yang lain. Anggaplah tugas kelompok dikerjakan hari sabtu dan minggu di minggu sebelumnya. Hari yang tersisa adalah senin dan selasa. Kalian bisa mengerjakan tugasnya masing-masing satu hari.
Itu simpelnya. Yang susahnya gimana?
Ya, bersiaplah untuk mengetatkan perasaan menunda pekerjaan. Semakin kita keluar dari zona nyaman, semakin kita bisa mengatur waktunya.
Saat kuliah, kegiatanku sangat-sangat banyak. Memang ini anak nggak ada kapoknya.
Mulai dari kuliah yang rata-rata kuambil 24 sks, kegiatan organisasi, bantu orang tua jaga warung makan, sampai part time jd guru privat. Kalau dibayangin sekali lagi, aku benar-benar hebat saat itu. Jadwalku sangat tertata. Nggak ada waktu buat bermalas-malasan. Nggak sempet tuh rebahan seharian. Sekalinya dapet rebahan, rasanya seneng banget. Kuncinya ya itu. Belajar keluar dari zona nyaman dan konsisten.
Oh satu lagi, manajemen yang baik, pasti ada kesehatan yang harus diperhatikan. Aku sih banyak minum vitamin. Sehari aku paling tidak minum satu tablet vitamin C. Bahkan, yang udah sering minum vitamin juga bisa tepar. Jadi, perhatiin kesehatan kalian juga ya.
Semua hal bisa kalian lakuin asalkan itu sesuai kapasitas kalian. Dan cara ini bantu aku banget untuk persiapan terjun ke masyarakat. Karena pace ketika kerja pasti akan berbeda dengan ketika sekolah. Aku belajar banyak hal ketika mencoba banyak hal.
Aku tau proses belajar setiap orang berbeda, tapi kalau nggak dicoba, kita nggak bakalan tahu kalau proses itu cocok untuk kita atau nggak, kan?
Semangat untuk setiap orang yang sedang mencoba. Hope you do well
Kalau kalian ada kegundahan topik berat semacam ini, silahkan kontak aku di
ig: yuka_chau
See you next time
Komentar
Posting Komentar