REVIEW Aranindy - The Antagonist Program
The Antagonist Program
Judul : The Antagonist Program
Penulis : Aranindy
Penerbit : Penerbit Clover- M&C
Tahun
terbit : 2020
Jumlah
halaman : 341 halaman
Blurb :
Sejak awal, Galen Devabrata dan Mari Sahir adalah pemeran
utama dalam program Sang Ratu Pilihan.
Orang-orang meyakini keduanya sebagai sang protagonist dalam reality show tersebut. Namun, kehadiran
Elora Pratista sebagai tokoh antagonis telah berhasil mengacaukan hati dan
pikiran Galen.
Selama empat bulan penuh ketiganya diwajibkan menghabiskan
waktu bersama. Lalu, siapakah yang akan dipilih Galen? Sang protagonist baik
hati yang merupakan teman masa kecilnya, atau sang antagonis berhati batu yang
menyimpan banyak sekali rahasia?
“Tahu nggak, kenapa tokoh
antagonis itu susah matinya?”
“Kenapa memangnya?”
“Karena dia punya tugas
untuk membuat tokoh-tokoh lain menderita. Dia nggak akan mati sebelum tugasnya
terlaksana.”
Review
:
Sang Ratu Pilihan. Sebelum baca, kesan pertama tuh males
banget. Soalnya aku kurang tertarik sama urusan acara tv yang banyak drama
kayak gini. Apalagi dari awal keliatan banget Mari yang bakalan menang, dan
antagonis tiba-tiba dateng. Baca bab awal pun, perasaanku masih sama. Yah,
walaupun jujur dari awal aku ngerasa Mari terlalu baik—sampai aku curiga dan
ngerasa dia aneh. Tipikal cewek yang ngikut cowoknya kemana aja, not my type at all. Aku lebih suka Elora
yang bisa berdiri sendiri dengan tegak.
Kemudian, mulai tertarik sama perjanjian Elora sama Bayu,
papanya Galen. Alasannya, karena Elora mau ngelakuin hal nggak bermutu itu buat
meraih cita-citanya. Ketemu lagi sama orang yang kamu pepetin sampai nggak ada
malu itu nggak banget. Aku mulai ikutin Elora, mulai kesel setiap rencana Elora
gagal. Beuhh, tim Elora forever aku
mah hahaha.
Tapi, nggak Cuma segitu aja. Elora jelas cerdas banget.
Selesain masalah yang datang bertubi-tubi dengan cara yang bahkan aku
nggak kepikiran. Belum lagi pilihannya dia yang mau bantuin pasukan khususnya
untuk cari kerja. Semakin lama dibaca, semakin penasaran, dan semakin nggak bisa
pisah. Semakin ke belakang, semakin aku jatuh cinta sama pemeran antagonis ini.
Jangan kasi tau siapa-siapa ya, aku jadi inget sama kejadian
aku pas SMA. Satu kelas tahu kalau aku lagi ngejar-ngejar temen sekelasku (yang
jadi adik kelasku karena cuti sakit). Sumpah kalau inget kejadian yang bikin
doi ilfil aku jadi pengen ngutuk diriku sendiri.
Berasa kayak Elora aku tuh, yang dulunya perhatian banget, sekarang malah
ketemu lagi. Yah walaupun aku nggak ketemu lagi sama doi sih. Dan sialnya, aku
malah bayangin aku bisa ketemu dia lagi kayak Elora ketemu Galen. Astaga
pikiranku, padahal kan nggak mungkin.
The strategist and The
Protector. Aku suka bagaimana cara
penulisnya menuliskan kisah ini, acara tv ini dari sudut pandang yang tidak
terlihat oleh penonton. Empat bulan terlewati tanpa sadar dalam novel ini. Dan
dalam empat bulan tinggal bersama, banyak hal bisa terjadi. Bahwa terkadang,
tokoh antagonis bukanlah antagonis sesungguhnya. Dan sosok malaikat, bukan
berarti dia yang menang.

Komentar
Posting Komentar