Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

#BeraniKePsikeater Part 7

 Hai, gimana kabar kalian sebulan ini? Lebih banyak kabar baik atau buruk? Aku dapet kabar baik sih, Sini sini, liat ceritaku kontrol lagi yuk, Bulan ini oke banget. Aku ngerasa happy banget. Tapi tumben banget nunggu lama banget buat periksanya. Pas antri, aku ketemu pasien yang baru pertama ke psikeater dan degdegan. Aku coba kasih saran. Bukan saran yang muluk-muluk, tapi sekedar saran untuk cerita semua keluhan dan percaya sama dokternya. Berusaha supaya dia nggak self diagnose juga.  Nah, pas pasien baru itu udah masuk ruang rawat, ada ibu-ibu anterin anaknya periksa. Ibunya kira aku saudara pasien yang aku ajak ngobrol tadi, aku senyum nahan tawa sih. "Nggak Bu, saya pasien juga," balasku sopan. Ibunya kaget lagi, "Adik nggak kelihatan sakit lho."  Aku senyum lagi, "Iya, temen-temen saya juga kalau saya nggak kasih tau, mereka nggak bakalan tau saya sakit jiwa," Ibu itu akhirnya sadar, kalau banyak pasien sakit jiwa malah nggak terlihat seperti orang...

#BeraniKePsikeater Part 6

 Hei hoo Sudah sebulan aja ternyata. Dan maaf kalau bulan ini telat, laptopku lagi eror beberapa hari ini. And, I have bad news for this month. Well, ini tuh bulan kesukaanku. Karena bulan ini, di daerahku itu langit cerah banget sepanjang bulan. Tipe cuaca yang aku suka, tapi bulan ini juga bulan peringatan kematian kakekku dan karakter anime yang kusuka. Ya, aku cewek wibu (kata orang, padahal saya sih masih sayang banget sama Indonesia). Kalau kalian ngerasa aneh aku suka nangis gara-gara anime, ya nggak apa. Soalnya kalian nggak tahu mereka bantu aku banget selama ini.  Sedikit gambaran, aku ulang tahun ditanggal 5, tanggal ulang tahun karakter yang kusuka itu tanggal 8. Besoknya, peringatan setahunnya kakekku. Aku sudah punya feeling yang jelek dan berharap nggak sampai aku benci bulan kesukaanku ini. Biasanya, kalau aku berduka, itu selesai di hari itu. Nangis sepuasnya di hari itu. Berarti tanggal 8-9 itu memang full nangis sampai mata bengkak. I just don't wanna see an...

#BeraniKePsikeater Part 5

 Yuhuuu Cepet banget kayaknya sebulan ya, Siapa nih fans nya Detective Conan? Akhirnya aku bisa nonton Detective Conan Movie 25. Nontonnya sendiri, karena nggak ada temenku yang suka nonton Conan. Terus nih ya, bioskopnya jauh T.T dan aku bisanya cuma weekend. Jadi aku berangkat dari kotaku dengan mood yang sangat baik jam 8.30 pagi menuju kota sebelah dengan waktu tempuh 3 jam. Udah sampai nih, aku tinggal ambil tiketnya karena udah booking sebelumnya, sama beli minum, terus foto pengantinnya dan masuk ke studio menikmati filmnya. Kita review filmnya di post yang beda ya, hihi. Nah, setelah selesai filmnya, aku jalan-jalan dulu di mall nya, masih mikir mau makan apa hihi (tapi akhirnya pulang tanpa makan di mall karena dompet kismin haha). Terus udah keluar mall, akhirnya cari-cari tempat makan deket SPBU. Setelah isi tenaga diri sendiri dan motor, aku pun tancap gas menuju rumah. Di sini nih, mulai ada keanehan, memang sih, aku dikejar waktu untuk dateng rapat jam 7, dan aku baru...

#BeraniKePsikeater Part 4

 Hai hai hai, Nggak beraturan banget ya post nya, hehe Kontrol keempat ini rada sibuk gaes, Siangnya, yah sekitar jam 11 itu, aku anterin sepupuku buat beli alat tulis. Terus jam 1an itu ke kampus kan, eh temenku malah minta dianterin ke salon. Terus nih terus, aku iseng liat rambutku, soalnya potongannya nggak rata (ini tuh karena aku yang nggak mau goresin tangan. Jadinya kayaknya lebih baik potong rambut, dan potong rambut itu bisa tergantung mood. Parah banget pokoknya saat itu.), jadi hari itu aku mutusin buat rapihin rambutnya di salon, baru akhirnya dipanjangin. Nah, karena di salonnya lumayan lama, aku datang ke rumah sakit buat kontrol itu jam 4 sore. Pas banget aku sampai, langsung dipanggil. Ternyata oh ternyata, dokter yang biasa nanganin aku lagi cuti. Jadinya diganti sama dokter lain. Yah, sesi konseling pun dimulai. Nggak ada perkembangan karena stressor ga jalan. Jadi ya hepi hepi aja tuh. Yah, karena stressor ga jalan, aku gabisa membiasakan diri, ya obatnya masih ...

#BeraniKePsikeater Part 3

 Hai hai hai, It's been a long time nggak bincang tentang konselingku. Baru episode 3, semoga kalian nggak bose sama ocehanku ya, hehe. Halo, akhirnya aku konseling ke-3. Hari ini tuh ngantri lama banget (karena aku lupa banget untuk reservasi online lebih awal). Aku dapet antrian online   no 26. Itu datengnya jam 3.30 sore, dipanggilnya jam 4.30 sore. Setelah masuk, dokternya ya gitu pasti, nanya perkembangan. Konseling kali ini tuh, aku diajak ketawa sama dokternya. Kita cerita satu sama lain, tentang orang yang nggak sadar kalau sebenernya dia itu sakit. Dan gimana aku seharusnya mengontrol mindset yang kupunya. Kata psikeaterku, "Mau selama apapun kamu minum obat, kalau mindset -mu nggak diganti, nggak bisa stabil emosimu.". Dan ya, aku juga udah set mindset yang disarankan dokterku. Ini lagi proses pengontrolan emosi. Dan, konseling kali ini pun, obatnya masih. Kayaknya memang hari ini lagi banyak pasien deh, di apotek aku nunggu satu jam buat ambil obatku. Satu lagi...

#BeraniKePsikeater Part 2

 Yuhuuu, lama ya? Ah lagian kalian emang niat nungguin ini? Oke, di part dua ini, tentu aja aku mau ngobrol konseling keduaku. Evaluasinya, seminggu setelah konseling pertama. Seperti biasa dokternya akan nanya perubahan yang terjadi sama kita. Aku juga cerita gimana perubahanku. Setelah ditanya-tanya sama dokternya, ya pemeriksaannya selesai. Obatnya masih sama, jadi aku nebus obat dulu di apotek.  Pendek ya? tapi serius, kontrol keduaku juga pendek banget. Karena emang nggak ada keluhan apa dalam jangka waktu seminggu itu. Oke, ketemu sebulan lagi ya, See You

Akhirnya Berani ke Psikeater

 Hai hai hai, Yuka Chau come back. It's been a long time guys, how are you? Okay, kali ini bukan review buku, tapi aku mau cerita ke kalian. Seperti judulnya, cerita kali ini tentang aku dan penyakitku. Oke, mari aku jelaskan. Jadi sebenernya, aku punya keinginan untuk 'hilang dari dunia ini' dari kelas 3 SMP, sekitar 7 tahun yang lalu. Waktu itu, aku juga dapet banyak verbal bullying dari temen-temen sekelas. Dan aku kira itu hal biasa, jadi lewat begitu aja. Terus, ketika MOS-Masa Orientasi Sekolah (kali aja pada lupa kepanjangannya wkwk)-SMA, aku yang telat dan khawatir banget, minta nenekku untuk kepangin aku. Pada saat itu, langsung spontan bilang begini ke nenekku keinginanku untuk bunuh diri. Aku nggak bisa lihat ekspresi nenekku, tapi aku tau beliau kaget. Beliau diem sebentar, terus nasehatin aku, kalau aku nggak boleh nyerah, selesai tugasnya seberapa pun, berarti dikumpulnya segitu aja. Dan setelah itu, aku melewati semua hari dengan biasa, tapi keinginan bunuh d...

Apakah Usaha Kartini Sia-sia?

Hai, udah lama nih nggak nulis di Jurnal, kali ini, setelah nonton film Kartini (directors cut) di bioskoponline.com. Tiba-tiba mikir, perempuan sekarang, apakah usaha Kartini sudah membuat perempuan mendapatkan hak nya?  Edit: Aku baru berani posting hari ini, 21 April 2022 Langsung cuss kuy Apakah Usaha Kartini Sia-sia?  Bertahun-tahun setelah Kartini memperjuangkan hak wanita agar sama dengan pria, apakah usahanya itu sudah berhasil? *tulis di komen ya Sebelum itu, mari kita lihat isu belakangan ini. Perempuan masih menerima ketimpangan pandangan masyarakat. Yah, di lingkungan patriarki seperti Indonesia sulit untuk meyakinkan masyarakat bahwa laki-laki dan perempuan masih bisa berjalan beriringan. Namun, seorang perempuan masih saja terkekang, tidak diberikan pilihan.  "Ngapain lanjut S2? buang-buang waktu tahu nggak." "Udah 26 kan tahun ini, kapan nikah? Mau jadi perawan tua?" "Ngapain sih sekolah tinggi-tinggi, nanti juga jadi ibu rumah tangga." Tiga...